Selasa, 27 Mei 2025

murotall mihras rasyid 30 juz

copy link berikut

 https://archive.org/compress/murottal-al-quran-mishary-rashid-misyari-rasyid-mp3-per-surat-full-114-surat/formats=VBR%20MP3,ITEM%20TILE,ARCHIVE%20BITTORRENT,METADATA

maktabah syamilah 4.0


maktabah syamilah merupakan kumpulan kitab -kitab dalam bahasa arab



copy link berikut  di situs

https://server17.mp3quran.net/shamelah/shamela.full.1446.1.iso


Kamis, 17 April 2025

ADAB BERFIKIR

ADAB BERFIKIR 

1.Berfikir Menurut Wahyu

-Al-quran dan As-sunnah sebagai rujukan pertama

-Proses pemikiran tidak dapat dipengaruhi oleh kepentingan individu,sosiobudaya,keturunan atau bangsa

-Berfikir berpandukan akal tidak mampu untuk mencari kebenaran

2. Berfikir Untuk Mencari Kebenaran

-Berfikir untuk menyelesaikan masalah,membuat keputusan atau mencari kebenaran

-Digalakkan berfikir dan mengkaji semua kejadian alam berasakan sains dan teknologi untuk mendekatkan diri kepada ALLAH

-Dapat menerokai alam dan menghasilkan idea baru untuk faedah manusia

3 Berfikir Untuk Pembangunan Ummah -Pembangunan jasmani dan rohani

-Memikirkan strategi terbaik untuk menguasai ilmu sains dan teknologi terkini untuk menghadapi cabaran era globalisasi dan komunikasi

-Umat Islam boleh menghaapi kemajuan sekiranya mereka sedia bertindak mengubah sikap dan cara hidup ke arah yang lebih maju dan dihamis

PERBANDINGAN ANTARA BENTUK PEMIKIRAN POSITIF DENGAN NEGATIF

1. Mempunyai keyakinan melakukan tindakan

2. Ragu-ragu sebelum melakukan tindakan

3. Berani menghadapi cabaran dan risiko

4. Takut berhadap dengan cabaran

5. Sabar dan tabah menghadapi ujian atau kegagalan

6. Mudah mengalah atau kecewa pabila mengahdapi ujian atau kegagalan

7. Kuat keinginan mencuba idea-idea baru yang mencabar dan berisiko tinggi

8. Malas mencuba idea-idea baru

9. Tidak berputus asa apabila gagal

10. Mudah kecewa atau tawar hati

11. Bersikap optimis

12. Bersikap pasmis

13. Mempunyai jati diri,visi dan misi

14. Berfikiran sempit dan sukar menerima pendapat orang lain

KONSEP AKAL DAN WAHYU

ALLAH swt. Telah mengurniakan akal kepada manusia untuk melaksanakan tangugungjawab sebagai khalifah. Walaupun akal manusia boleh menguasai berbagai-bagai ilmu pengetahuan dan mempunyai daya kreativiti yang unik keupayaan akal masih terbatas. Ini kerana manusia tidak dapat memikirkan perkara-perkara ghaib seperti beriman kepada ALLAH swt. dan perkara-perkara yang berkaitan dengan hari akhirat. Oleh itu, ALLAH menurunkan wahyu kepada rasul-rasul untuk membantu akal mencari dan mengenali kebenaran yang hakiki dan memimpin manusia menuju hidayah ALLAH swt.

HIKMAH BERFIKIR

-Dapat membedakan antara hak dengan batil -Menghasilkan pandangan yang kreatif dan kritis -Mengahsilkan natijah yang baik -Mengurangkan kesilapan ketika bertindak -Membezakan diantara manusia dengan haiwan -Mengelakan penyesalan dan kekecewaan -Dapat menghampirkan diri kepada ALLAH swt.


Pengertian Al Quran Dan Sunnah: Definisi dan Penjelasan Lengkap Menurut Ahli


Al Quran dan Sunnah merupakan dua sumber utama dalam agama Islam yang menjadi pedoman bagi umat Muslim dalam menjalankan kehidupan mereka. Al Quran adalah kitab suci Islam yang dianggap sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril. Sedangkan Sunnah adalah ajaran dan contoh teladan yang diambil dari tindakan, perkataan, dan persetujuan Nabi Muhammad SAW. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian Al Quran dan Sunnah secara lebih mendalam.

Al Quran, juga dikenal sebagai Kitabullah, merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW selama periode 23 tahun. Al Quran terdiri dari 114 surah atau bab yang terbagi dalam 30 juz. Setiap surah memiliki pesan dan hikmah yang berbeda, namun keseluruhannya mengandung petunjuk bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan yang baik dan benar.

Al Quran tidak hanya mengandung petunjuk dalam hal ibadah, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, seperti etika, moralitas, hukum, dan nilai-nilai sosial. Al Quran juga mengandung berbagai cerita dan perumpamaan yang memberikan pelajaran berharga bagi pembacanya. Dalam Al Quran, Allah menjelaskan tentang penciptaan alam semesta, tujuan hidup manusia, serta konsekuensi dari tindakan mereka di dunia dan di akhirat.

Selain Al Quran, umat Muslim juga mengambil ajaran dan contoh teladan dari Nabi Muhammad SAW melalui Sunnah. Sunnah adalah segala perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad SAW yang menjadi tuntunan bagi umat Islam. Sunnah merupakan penjelasan dan pengamalan dari ajaran Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.

Sunnah terbagi menjadi dua bagian, yaitu Sunnah Qauliyah (perkataan) dan Sunnah Fi’liyah (perbuatan). Sunnah Qauliyah mencakup segala ucapan Nabi Muhammad SAW yang menjadi pedoman dalam berbagai aspek kehidupan, seperti doa, dzikir, dan nasihat. Sedangkan Sunnah Fi’liyah mencakup tindakan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW yang menjadi contoh teladan dalam menjalankan ibadah, seperti shalat, puasa, dan haji.

Pentingnya memahami Al Quran dan Sunnah terletak pada fakta bahwa keduanya merupakan sumber hukum dan petunjuk bagi umat Muslim. Dalam Al Quran, Allah menegaskan bahwa kitab suci ini adalah petunjuk yang jelas dan benar bagi umat manusia. Allah juga memerintahkan umat Muslim untuk mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW sebagai contoh teladan yang sempurna.

Dalam menjalankan ajaran Islam, umat Muslim diharapkan untuk mempelajari Al Quran dan Sunnah dengan sungguh-sungguh. Mereka harus memahami makna dan pesan yang terkandung di dalamnya, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami Al Quran dan Sunnah, umat Muslim dapat hidup sesuai dengan ajaran agama dan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Dalam kesimpulan, Al Quran dan Sunnah adalah dua sumber utama dalam agama Islam yang menjadi pedoman bagi umat Muslim. Al Quran adalah kitab suci yang dianggap sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, sedangkan Sunnah adalah ajaran dan contoh teladan dari Nabi Muhammad SAW. Memahami Al Quran dan Sunnah merupakan kewajiban bagi umat Muslim agar dapat menjalankan ajaran agama dengan baik. Dengan mempelajari dan mengaplikasikan ajaran ini, umat Muslim dapat hidup sesuai dengan petunjuk Allah dan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Pengertian Al Quran Dan Sunnah

1. Al Quran

Al Quran adalah kitab suci umat Islam yang dianggap sebagai wahyu Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab ini berisi petunjuk hidup, ajaran moral, hukum-hukum agama, dan berbagai kisah serta cerita yang menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Al Quran diturunkan melalui wahyu kepada Nabi Muhammad SAW selama kurun waktu 23 tahun. Kitab ini terdiri dari 114 surah atau bab, yang masing-masing surah terdiri dari ayat-ayat yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW.

2. Sunnah

Sunnah adalah kumpulan ajaran dan tindakan Nabi Muhammad SAW yang menjadi contoh teladan bagi umat Islam. Sunnah terdiri dari dua bagian utama, yaitu hadis dan praktik hidup Nabi Muhammad SAW. Hadis adalah perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh para sahabat beliau. Sedangkan praktik hidup Nabi Muhammad SAW mencakup segala hal yang beliau lakukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam ibadah, muamalah, maupun dalam berinteraksi dengan sesama.

Al Quran Dan Sunnah Sebagai Sumber Hukum Islam

Al Quran dan Sunnah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam agama Islam. Kedua sumber ini menjadi landasan utama dalam menentukan hukum-hukum agama dan prinsip-prinsip moral yang harus diikuti oleh umat Islam. Al Quran dianggap sebagai firman Allah SWT yang sempurna dan tidak dapat diganggu gugat, sedangkan Sunnah merupakan penjelasan dan implementasi dari ajaran Al Quran yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW.

1. Al Quran Sebagai Sumber Utama

Al Quran dianggap sebagai sumber utama dalam menentukan hukum-hukum agama Islam. Kitab ini berisi petunjuk hidup yang mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari ibadah, muamalah, hingga tata cara berpakaian. Ayat-ayat dalam Al Quran dianggap sebagai firman langsung dari Allah SWT, sehingga memiliki keabsahan dan kekuatan yang tidak dapat diragukan. Umat Islam diharapkan untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.

2. Sunnah Sebagai Penjelas Al Quran

Sunnah berperan sebagai penjelas dan implementasi dari ajaran Al Quran. Dalam banyak hal, Al Quran memberikan petunjuk yang umum dan memerlukan penjelasan lebih lanjut. Sunnah Nabi Muhammad SAW menjelaskan secara rinci bagaimana ajaran Al Quran harus diterapkan dalam kehidupan nyata. Hadis-hadis yang diriwayatkan oleh para sahabat Nabi menjadi sumber utama dalam memahami dan mengimplementasikan ajaran Al Quran. Sunnah juga mencakup praktik hidup Nabi Muhammad SAW yang menjadi contoh teladan dalam beribadah, berakhlak, dan berinteraksi dengan sesama.

Memahami Al Quran dan Sunnah sangat penting bagi umat Islam. Dengan memahami ajaran Al Quran dan Sunnah, umat Islam dapat menjalani kehidupan sesuai dengan petunjuk yang benar dan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Memahami Al Quran dan Sunnah juga membantu umat Islam dalam mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam hal ibadah, muamalah, maupun dalam berinteraksi dengan sesama.

1. Mengenal Allah SWT

Al Quran dan Sunnah membantu umat Islam untuk mengenal Allah SWT dengan lebih baik. Melalui ajaran Al Quran, umat Islam dapat memahami sifat-sifat Allah SWT, kehendak-Nya, dan tuntutan-Nya terhadap umat manusia. Sunnah Nabi Muhammad SAW juga memberikan contoh bagaimana beribadah kepada Allah SWT dengan benar dan ikhlas. Dengan memahami Al Quran dan Sunnah, umat Islam dapat memperkuat iman dan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Allah SWT.

2. Mengembangkan Akhlak Mulia

Al Quran dan Sunnah memberikan panduan yang jelas mengenai akhlak mulia yang harus dimiliki oleh umat Islam. Kitab suci ini mengajarkan nilai-nilai kebaikan, seperti kejujuran, kesabaran, keadilan, dan kasih sayang. Sunnah Nabi Muhammad SAW juga menjadi contoh teladan dalam berakhlak mulia. Dengan memahami Al Quran dan Sunnah, umat Islam dapat mengembangkan akhlak yang baik dan menjadi teladan bagi orang lain.

3. Mengatasi Tantangan Hidup

Al Quran dan Sunnah memberikan petunjuk dan solusi dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Kitab suci ini mengajarkan umat Islam untuk bersabar dalam menghadapi cobaan, berusaha dengan sungguh-sungguh, dan mengandalkan Allah SWT dalam setiap langkah kehidupan. Sunnah Nabi Muhammad SAW juga memberikan contoh bagaimana mengatasi berbagai tantangan dan rintangan dalam kehidupan. Dengan memahami Al Quran dan Sunnah, umat Islam dapat menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan hidup dengan bijak.

Kesimpulan

Al Quran dan Sunnah memiliki peran yang sangat penting dalam agama Islam. Al Quran sebagai kitab suci yang dianggap sebagai wahyu Allah SWT, sedangkan Sunnah sebagai penjelas dan implementasi dari ajaran Al Quran yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW. Memahami Al Quran dan Sunnah membantu umat Islam dalam menjalani kehidupan sesuai dengan petunjuk yang benar, mengenal Allah SWT dengan lebih baik, mengembangkan akhlak mulia, dan mengatasi berbagai tantangan hidup. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran Al Quran dan Sunnah dalam kehidupan sehari-hari.

Senin, 14 April 2025

Berinteraksi dengan Al-Qur’an: Menjalani Akhlak Mulia

 Berinteraksi dengan Al-Qur’an: Menjalani Akhlak Mulia

Dalam kehidupan sehari-hari, interaksi dengan Al-Qur’an merupakan refleksi dari akhlak seorang Muslim. Ust. Anwar Nasihin, Lc., menekankan pentingnya akhlak mulia sebagai landasan bagi umat Islam. Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai bagaimana cara berinteraksi dengan Al-Qur’an dan mengapa hal ini sangat vital bagi kehidupan beriman.

Mengapa Akhlak Mulia Itu Begitu Penting?

1. Eksistensi Manusia: Akhlak yang baik menunjukkan keberadaan dan harga diri seseorang. Tanpa akhlak, individu tidak akan dihormati di masyarakat.

2. Misi Rasulullah: Innamaa bu’istu li utammima makaarimal Akhlaq

Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Melalui dakwah yang bijak, kita bisa memperbaiki diri dan orang lain.

3. Nilai Kehidupan: Akhlak mulia menentukan nilai seseorang. Dalam interaksi sosial, akhlak menjadi faktor yang membuat hubungan sosial menjadi nyaman.

4. Pembeda Manusia dan Binatang: Akhlak membedakan manusia dari makhluk lainnya. Manusia mem

Miliki tata krama yang tidak dimiliki binatang, menjadikan akhlak sebagai tanda kemuliaan.

Interaksi dengan Al-Qur’an

Langkah-langkah Berinteraksi

1. Membaca Al-Qur’an: Luangkan waktu setiap hari untuk membaca Al-Qur’an. Ini adalah langkah pertama dalam membangun hubungan yang kuat dengan kitab suci.

2. Memahami: Jangan hanya membaca, tetapi pahami makna dari setiap ayat. Pengetahuan akan memperdalam rasa cinta dan kepatuhan.

3. Menghayati: Rasakan setiap kata dan pesan yang terkandung. Hayati ajaran yang dapat membentuk karakter kita menjadi lebih baik.

4. Mengamalkan: Implementasikan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Tindakan nyata adalah cerminan dari pemahaman kita.

5. Mendakwahkan: Bagikan pemahaman dan pengalaman Anda kepada orang lain. Dakwah bukan hanya tanggung jawab ulama, tetapi juga setiap Muslim.

Mengenal istilah , sejarah Al-Qur’an, dari Turun Hingga Pembukuan secara singkat

 


Mengenal istilah , sejarah Al-Qur’an, dari Turun Hingga Pembukuan secara singkat

a. Arti istilah  alquran

Sahabat mari kita mengenal sedikit tentang Sejarah Al Qur’an. Sebagai umat Islam kita pasti sudah tahu bahwa Al-Qur’an (القرآن) merupakan kallam Allah Subhanahu wa ta’ala yang memiliki keistimewaan dari pada kitab-kitab lainnya. Tapi sudahkah kita mengetahui bagaimana sejarah diturunkannya Al Qur’an? Kurang rasanya jika kita hanya sekedar membaca dan menghafal saja tanpa mengetahui sejarah Al Quran.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah bentuk kata benda infinitif (mashdar) dari kata qara`a (قرأ) yang bermakna membaca atau mengumpulkan.

Sedangkan, menurut terminologi Al-Qur’an adalah kitab suci yang berisi firman atau wahyu Allah ta’ala yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam sebagai mukjizat melalui perantara malaikat Jibril. Al-Qur’an terdiri atas 114 surat dan dibagi menjadi 30 bagian atau disebut juz. Jumlah seluruh ayatnya ada 6.666 buah.

Allah Subhanahu wa ta’ala menurunkan Al-Qur’an sebagai satu mukjizat yang membuktikan kerasulan Nabi Muhammad, dan keberadaan Allah SWT dengan segala sifat-sifat kesempurnaanNya.

Membaca Al-Qur’an dan menghayati dan mengamalkannya adalah satu ibadah. Ia merupakan satu kitab panduan hidup manusia dan referensi utama umat Islam di samping sunnah Rasulullah.

b. Sejarah Al Quran

Saat itu Nabi Muhammad SAW belum diangkat menjadi Rasul, hanya berperan sebagai Nabi biasa yang belum ditugaskan untuk menyampaikan wahyu yang diterimanya. Sampai pada turunnya wahyu yang kedua barulah Nabi Muhammad diperintahkan untuk menyampaikan wahyu yang diterimanya, dengan adanya firman Allah yang artinya:

“Wahai yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan.”

(QS. Al-Muddassir (74):1-2)

Adapun Wahyu terakhir yaitu surat Al-Maidah ayat 3 yang di turunkan di Jabal Rahmah pada saat Haji Wa’da bertepatan pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 H atau 27 Oktober 632 M.

Sejarah pembukuan Al Qur’an dibagi ke dalam tiga fase, yaitu di masa Rasulullah, masa khalifah Abu Bakar, dan masa Utsman bin Affan. Ketiga masa memiliki perkembangan masing-masing agar Al Qur’an semakin mudah dibaca dan didapatkan oleh umat Islam.

c. Sejarah turunnya Al Quran Pada Masa Rasulullah SAW

Dengan keterbatasannya karena tidak dapat membaca dan menulis. Ketika setiap Rasulullah SAW mendapatkan wahyu, beliau langsung menyampaikannya kepada para Sahabat. Adapun Sahabat yang ditunjuk untuk menuliskan Al-Qur’an yakni Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ubay bin Kaab.

Penulisan Al-Qur’an tercatat masih sederhana dan berserakan pada beberapa media seperti pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat Rasulullah SAW langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an setelah wahyu diturunkan.

Penulisan Al-Qur’an pada saat itu belum terkumpul menjadi satu mushaf, karena tidak ada faktor pendorong dalam membukuan Al-Qur’an mengingat Rasulullah SAW masih hidup dan para Sahabat juga menghafal. Alasan lain, karena Al-Qur’an turun secara berangsur-angsur atau bertahap.

d. Turunnya alquran pada masa Khalifah/sahabat nabi

Pada Masa Khalifah Abu Bakar

Pada masa ini banyak sahabat Hafidz mati Syahid di Perang Yamamah. Jumlah yang syahid sekitar 50 qori, seperti dilansir dari Republika. Maka dari itu, Umar bin Khattab mulai risau dan memikirkan masa depan akan Al-Qur’an. Kemudian, ia berdialog dengan Khalifah Abu Bakar untuk pengumpulan kembali Al-Qur’an.

Karena kekhawatiran tersebut, maka Abu Bakar dan Umar bin Khattab mulai mengumpulkan lembaran ayat-ayat Al Qur’an. Lalu, Abu Bakar meminta Zaid ibn Tsabit, yaitu salah satu mantan juru tulis Nabi Muhammad SAW untuk menuliskan Al-Qur’an agar menjadi lembaran yang dapat disatukan.

Setelah Al-Qur’an sudah menjadi satu mushaf yang tersusun secara rapih, mushaf tersebut diserahkan dan disimpan oleh Abu Bakar hingga beliau wafat. Lalu, Umar bin Khattab yang menjadi penerus pemegang mushaf hingga beliau wafat. Sepeninggal beliau, estafet penjagaan mushaf diteruskan oleh anaknya yang bernama Hafshah binti Umar bin Khattab yang juga salah satu istri Nabi Muhammad SAW.

Pada Masa Utsman bin Affan

Agama Islam semakin menyebar luas, sehingga menyebabkan perbedaan pengucapan beberapa kata dalam Al-Qur’an. Maka, Utsman bin Affan berinisiasi membuat standar Al-Qur’an atau biasa kita menyebutnya dengan Mushaf Utsmani. Dalam hal ini dibentuklah satu panitia oleh Utsman bin Affan, terdiri dari Zaid bin Tsabit (ketua), Abdullah bin Zubair, Sa’id bin Ash dan Abdur rahman bin Harits bin Hissyam.

Tujuannya untuk membukukan Al-Qur’an, yakni dengan menyalin dari lembaran-lembaran yang berisi ayat-ayat Al-Qur’an itu menjadi sebuah buku. Selain itu, ia menyeragamkan penulisan serta pembacaannya yang sesuai dengan dialek suku quraisy, sebab konon alqur’an diturunkan menurut dialek suku tersebut.

Utsman berusaha mengirim utusan kepada Hafsah binti Umar untuk meminta dokumen ayat-ayat Al Qur’an. Saat negosiasi, Hafsah mengizinkan dengan syarat Utsman mengembalikan dokumen asli saat ayat sudah selesai disalin. Utsman pun setuju.

Alquran Sebagai pedoman Hidup Manusia dan Kehidupan Makhluk

 Alquran Sebagai pedoman Hidup Manusia dan Kehidupan Makhluk

1. Dikarenakan Alquran merupakan wahyu yang diturunkan malaikat jibril kepada Muhammad SAW.

2. Alquran mempunyai penjagaan yang cukup oleh malaikat dan segenap manusia.

3 . Alquran berisi tuntunan tanda kebesaran Allah SWT.

4 . Alquran merupakan akhlak para  rasul apalagi nabi Muhammad yang merupakan akhlak alquran.

5. Makhluk hidup yang mendengar atau mengamalkan alquran selalu terjaga kehidupannya.

6. Barang siapa yang mengamalkan alquran akan selamat dunia maupun akhirat.

7. Materi yang mendapatkan alquran menjadikan materi tersebut kuat sekali kehidupannya.

8. Alquran memberikan cahaya ilahi.



murotall mihras rasyid 30 juz

copy link berikut  https://archive.org/compress/murottal-al-quran-mishary-rashid-misyari-rasyid-mp3-per-surat-full-114-surat/formats=VBR%20M...